Seni Bertani Nusantara Sesuai Lontar Dharma Pemaculan

Lontar Dharma Pemaculan merupakan naskah yang memuat beragam ilmu tentang sistem pertanian yang diwariskan lelauhur masyarakat Bali.

Sejak zaman nenek moyang pengetahuan lokal tentangsistem dan tata cara bertani warga Bali telah maju. Dan dituliskan dengan lengkap dalam naskah lontar Dharma Pemaculan.

Dalam Lontar Dharma Pemaculan terdapat tata cara yang disertai ritual khusus. Mulai dari menanam padi, cara memelihara, cara mengairi, cara memanen, mengusir hama, hingga cara menyimpan padi hasil panen.

Tak hanya berisi rincian proses bertani, dalam lontar Dharma Pemaculan juga terdapat petunjuk pemilihan waktu yang tepat yang disebut panca dawuh dan pasangan hari yang disebut mitra satru yang berarti teman atau musuh.

Waktu bertani Panca Dawuh disesuaikan dengan jumlah urip pancawara dan saptawara. Sementara Mitra Satru sangat berarti bagi masyarakat petani Bali karena berkaitan pasangan -hari-hari baik maupun bertentangan. Pemilihan waktu dan hari bertani menjadi sangat diperhatikan karena akan mempengaruhi produktifitas dan efetifitas menuntaskan pekerjaan.

Dalam berbagai upacacara keagamaan untuk Subak  Ldi Bali lontar Dharma Pemaculan digunakan sebagai pelengkap . Beberapa penggunaannya adalah sebagai mantra mulai dari mengawali bertani, sarana yang digunakan jika diserang hama wereng hingga waktu memanen tiba.

Selain itu lontar juga dipergunakn saat akan memulai penanaman tanaman selain padi biasanya berupa palawija atau tanaman hasil tani lainnya. 

Ritual dalam tradisi pertanian di Bali sangat kental suasana religius dan magis. Kegiatan tersebut menanamkan nilai kesabaran, kejujuran, kerja keras, dan membentuk kepribadian luhur kecintaan terhadap alam dan pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Seperti dikutip dari salah satu isi lontar Dharma Pemaculan yaitu : Alangkah bijaknya manusia sebagai pemegang mandat Yang Kuasa ini apabila segala kemajuan yang telah dicapai pada segala bidang diselaraskan dengan kejujuran dan keadilan alam.

naskah lontar dharma pamaculan merupakan manuskrip Bali yang merepresentasikan keterkaitan antara tata kelola pertanian, budaya dan nilai – nilai religi warga Bali.  

Kehadiran Lontar Dharma Pemaculan menjadi bahan pegangan masyarakat Bali dalam pengembangan ilmu pertanian untuk membuktikan kebenaran pengetahuan tradisional yang telah ada sejak masa nenek moyang.

Dengan berpegangan terhadap lontar Dharma Pemaculan masyarakat Bali meyakini telah juga melestarikan dan mempertahankan makna, nilai, dan fungsi budaya yang penting untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Tinggalkan komentar